Ibadah Bersama di Pantai Mali, Berikut Suara Gembala Ketua Majelis Jemaat Ichtus Puildon


JURNAL POLISI.NETKALABAHI - Pdt. Puriyati Nunuhitu, S.Th dalam Suara gembalanya pada ibadah HUT Reformasi, HUT Gereja dan Pendewasaan Jemaat Ichtus Puildon serta penutupan Bulan Keluarga, mengajak seluruh jemaat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dalam puji-pujian dan tepuk tangan.

Menurutnya, kalau bukan penyertaan Tuhan maka jemaat Ichtus Puildon termasuk Pendeta tidak bisa bersama menikmati akan kasih Tuhan dalam kebersamaan ibadah saat ini.

Ia mengajak semua jemaat tua, muda, besar, kecil untuk selalu menaikan puji-pujian kepada Tuhan baik di rumah, tempat kerja, gereja, dan dimana saja berada.

Ditambahkannya, belakangan ini, jemaat sering bertepuk tangan di dalam ibadah-ibadah setelah sebuah lagu pujian dipersembahkan oleh Paduan Suara, Vokal Grup dan Solo, dan lainnya sebagai apresiasi terhadap indahnya lagu tersebut.

Pertanyaannya, sebenarnya, lagu puji-pujian itu ditujukan kepada siapa? Kepada Tuhan ka? atau kepada jemaat? Dan bagaimana seharusnya sikap jemaat di dalam mengapresiasi setiap lagu pujian tersebut?

Sesungguhnya tepuk tangan adalah bagian dari ungkapan suka cita jemaat kepada Tuhan karena pujian itu telah mengarahkan jemaat memahami akan Firman.

"Ingat, ini bukan kampanye politik. Lama-lama kita semua takut untuk tepuk tangan, takut lambaikan tangan, dan takut salaman, gara-gara dikaitkan dengan nomor urut Paslon saat hangatnya politik. Kita ini bicara cara-cara ungkapan syukur kepada Tuhan, bukan politik", tandasnya.

Mendengar puji-pujian tentu bisa menyentuh akan perasaan seseorang yang merasakan akan berkat penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Karena lewat puji-pujian mengingatkan akan seseorang ketika mendengarnya, sehingga merespon dengan tepuk tangan.

Karena itu, marilah dengan suka cita besar semua yang merasakan kasih Tuhan, untuk mengangkat puji-pujian sambil bertepuk tangan bagi kemuliaan nama Tuhan. 

"Orang tepuk tangan harus dengan lima jari yaitu kiri kanan supaya bunyi. Kalau empat jari, tiga jari, dua jari, apalagi 1 jari, maka tepuk tangan itu tidak akan bermanfaat karena tidak ada bunyi. Itulah manfaatnya lima jari kiri dan kanan pasti untuk kemuliaan Tuhan", tutup Pdt. Puriyati Nunuhitu, S.Th. ****

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2